Pembacaan Al Qur'an, Tasbih, Tahlil dan Sholawat di Hadapan Jenazah atau Makam


 Kita semua diperintahkan oleh Allah SWT untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya. Salah satu yang sering dilupakan oleh kita adalah dzikrulmaut, ingat akan adanya kematian. Di akhir zaman ini, banyak orang yang tidak dapat memetik pelajaran dari sesosok jenazah yang terbujur kaku. Bahkan, saat itu banyak orang yang justru membicarakan perkara duniawi belaka dan tidak berdzikir kepada Dzat yang menciptakan kehidupan dan kematian.

Bukankah daripada membicarakan urusan dunia di hadapan jenazah atau makam lebih baik membaca Al Qur'an, tahbih, tahlil, sholawat dan kalimat dzikir lainnya?


Amirul Mu'minin Utsman bin Affan RA berkata bahwa dahulu setelah jenazah dikebumikan, Rasulullah SAW berdiri di depan makam dan bersabda : " Mintakanlah ampun bagi saudara kalian ini dan berdoalah agar ia diteguhkan (dalam menjawab pertanyaan malaikat), sebab saat ini ia sedang ditanya. (HR Abu Dawud)


Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa suatu saat Rasulullah SAW berjalan bersama para sahabat. Saat melewati dua buah makam, Beliau mengambil sepotong pelepah kurma yang masih basah dan membaginya menjadi dua lalu menanamnya di masing-masing makam. Ketika ditanya oleh para sahabat, Beliau menjawab dengan berdoa "Semoga Allah meringankan siksa keduanya selama kedua pelepah kurma tersebut belum kering."


Saudaraku, setiap makhluq yang ada di langit maupun di bumi bertasbih kepada Allah SWT.  Jika tasbih pelepah kurma yang masih basah saja dapat menjadi wasilah diringankannya siksa kubur, bagaimana dengan wasilah Al Qur'an yang dibacakan untuk saudaranya yang telah meninggal?


Setidaknya ada beberapa manfaat lain yang dapat diperoleh dari pembacaan Al Qur'an dan kalimat dzikir di hadapan jenazah atau makam, yaitu :

  1. Yang membaca dan yang mendengarkan akan mendapatkan pahala ;

  2. Rahmat Allah SWT dan ketenangan batin (sakinah) akan turun di tempat itu dan dirasakan oleh semua yang hadir ;

  3. Menjaga agar tidak membicarakan urusan duniawi di hadapan jenazah atau makam.


Wallaahu a'lam


Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAJIBKAH BERMADZHAB

KEUTAMAAN MAJELIS DZIKIR

DZIKRULLAH BIL LISAN