Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

KH KHOLISON : TIDAK ADA KADER PENGGERAK NU YANG GAGAL

Gambar
Seratusan alumni PKPNU dari angkatan I - X terlihat antusias mengikuti Silatda 3 yang diselenggarakan oleh PCNU Kota Tegal tanggal 15 Desember 2021 di Gedung NU Kota Tegal. Kegiatan yang mengambil tema Upgrading Wawasan Kebangsaan ini menghadirkan instruktur nasional KH Mukhlison, SH. Ketua PCNU Kota Tegal, dr. Abdal Hakim Tohari menyampaikan bahwa 536 alumni kalau memiliki semangat pasti bisa menggerakkan kegiatan NU Kota Tegal sampai tingkat ranting. Beliau juga mengajak semua warga NU untuk berdoa semoga muktamar yang sebentar lagi akan digelar dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang membawa keberkahan bagi NU. KH. Kholison, SH menyampaikan bahwa Silatda dilaksanakan untuk menyatukan semua angkatan pkpnu dalam satu ikatan emosional. Analisa beliau rasio kader dibanding warga Kota Tegal adalah 536 : 200.000. Hal ini masih jauh dari harapan. Semakin banyak kader akan semakin kuat membentengi akidah masyarakat. Menurut beliau, menjadi kader militan adalah berat namun yang

ONCE UPON A TIME IN A BEACH

 Semburat kuning keemasan milik sang surya memberikan warna di wajah seorang lelaki paruh baya yang tengah asyik duduk di bibir Pantai dengan Alam nan Indah. Pandangannya menerawang menembus luasnya lautan melalui lensa kacamata minusnya yang sudah tebal.  Entah apa yang ada dibenaknya saat itu. Terlihat bibirnya bergerak tipis. Tak ada yang tahu apakah dia sedang bergumam ataukah mengeluh ataukah bersenandung ataukah berdzikir atau justru sedang melayangkan protes kepada Dzat Pemilik Lautan.  Kang Rohmad. Ya... ternyata dia Kang Rohmad. Deburan kecil menghantam sisi tumpukan batu pemecah ombak. Angin semilir membelai rambutnya yang lurus cenderung kaku namun klimis. "Ya Allaah Gusti, aku ora bisa mbayangna carane Panjenengan nggawe banyu sak mene akehe... Maha Agung Panjenengan Gusti.." Kang Rohmad yang sedang galau memutuskan untuk piknik religi ke tepi pantai. Dia memilih tempat piknik gratisan yang tidak dijaga oleh petugas penarik retribusi. Seolah ingin menumpahkan kega