Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

ULAMA, DIMANAKAH ENGKAU BERADA ?

Gambar
  Assalaamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barakatuh Suatu malam sesaat setelah mendapatkan kabar wafatnya ulama kharismatik Kota Tegal, Al Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff, aku melihat sebuah status di akun Whatsapp   saudara sepupu yang berisi tulisan yang sederhana tapi sangat menyentuh : “BIASANYA BERSLIWERAN FOTO MASYAYIH BESERTA QUOTE DAWUHNYA. TAHUN INI BERSLIWERAN FOTO MASYAYIH BESERTA LAFAZ ISTIRJA *) ” *) Istirja : innaa lillaahi wa innaa ilayhi rooji’uun Ya. Di masa pandemi covid-19 yang dirasakan hampir seluruh negara di dunia ini, khusus di Indonesia sudah ratusan ustadz dan kyai kharismatik Nahdlatul Ulama telah kembali ke haribaan-Nya. Suasana sedih dan duka menyelimuti kita sebagai umat islam pada umumnya terutama nahdliyyin. Bagaimana tidak? Bagi Nahdlatul Ulama, sosok ulama adalah soko guru yang keberadaannya sangat strategis. Merekalah yang menjadi panutan dalam kehidupan bermasyarakat, menjadi pengayom bagi yang membutuhkan ketenangan dan menjadi guru bagi yang

HABIB ABDULLAH BIN ALWI AL HADDAD (Penyusun Ratib Al Haddad)

Gambar
  Nama lengkap beliau adalah Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah Al Haddad. Beliau lahir malam Senin 5 Shafar 1044 H atau sekitar 31 Juli 1634 M di Subair, pinggiran Tarim, Hadhramaut, Yaman. Beliau diasuh dan dibesarkan di kota Tarim yang pada masa itu dikenal sebagai pusat kaum ‘Alawiyyin (sebutan untuk keturunan Sayyidina Husein bin   Ali bin Abi Thalib Ra.)   Al Imam Abdullah Al Haddad diasuh dan dididik langsung oleh ayahnya, terutama setelah beliau berusia 4 tahun, dimana pada saat itu kedua mata penglihatan beliau utidak dapat melihat akibat penyakit cacar. Sekalipun beliau tidak dapat melihat dengan mata lahir, tetapi Allah SWT sungguh telah menggantinya dengan penglihatan mata bathin yang ternyata lebih terang dan jernih, disamping itu beliau memiliki adh-dhaabithu al qawiyyu (daya ingat yang kuat). Terbukti dalam usia beliau yang sangat dini, beliau telah berhasil hafal al qur’an, sekaligus menguasai kitab-kitab karya Al Imam Al Ghazali. Di masa mu

DAPAT MERASAKAN NIKMAT SUATU NIKMAT ADALAH SUATU NIKMAT

Suatu saat penulis mencoba melontarkan satu pertanyaan sederhana di salah grup WA. Dengan mengambil tokoh seorang bocah yang bertanya "BISANE GUSTI ALLAH ORA TAU NGEI REJEKI BRUK LANGSUNG ? " Berbagai tanggapan dan jawaban disampaikan oleh anggota grup. Ada yang menjawab dengan sedikit guyon "ning dinain bruk langsung mbokan sing dinain kaget", adapula yang menjawab dengan serius "intine melatih kesabaran kita sampe  berapa ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan agar kita berdoa dan berikhtiar" dan berbagai jawaban yang lain. Satu kesimpulan yang dapat penulis ambil dari jawaban-jawaban anggota grup adalah kita hampir selalu menganggap bahwa rejeki hanyalah berupa uang atau harta. Kita sering menafikan nikmat Allah dalam wujud lain terutama yang bersifat abstrak atau ghoib yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya namun tidak dapat ditangkap indera penglihatan kita. Kesehatan, keselamatan, kesempatan, kelancaran dan lain sebagainya sering kita anggap tida

KENAPA AKU MEMILIH NAHDLATUL ULAMA?

Suatu malam dengan ditemani secangkir kopi yang tidak menentu rasanya, pahit manis bercampur dengan kadar yang tidak sesuai aturan seperti tercantum dalam bungkus kopi, kubaca sebuah tulisan tentang kisah seorang wali bersama seseorang muridnya yang menanyakan konsep tauhid. Sebuah kisah yang memberikan gambaran sederhana tentang cara para wali menyampaikan kebenaran nilai-nilai agama tanpa melukai perasaan orang lain, pemeluk agama lain ataupun orang yang belum mengenal agama. Pernah ada murid salah satu anggota Walisongo yang ragu pada konsep tauhid bertanya, "Tuhan kok jumlahnya satu? Apa nanti tidak kerepotan dan ada yang terlewat tidak diurus?" Sunan yang ditanyai hal tersebut hanya tersenyum sejuk mendengarnya. Justru beliau minta ditemani murid tersebut menonton pagelaran wayang kulit. Singkat cerita, sunan tersebut berkata pada muridnya, "Bagus ya cerita wayangnya..." Si murid pun menjawab penuh semangat tentang keseruan lakon wayang malam itu. &qu