SESAAT KESADARANKU HILANG

 

Kang Rohmad seketika berseru “Ya Allaah........” setelah serangkaian gerbong kereta api penumpang lewat dengan cepat sesaat setelah Kang Rohmad bersama istri dan anak pertamanya sukses melewati sebuah rel kereta api ganda yang tidak berpalang di daerah sebelah barat Lingkungan Industri Kecil (LIK) Kabupaten Tegal. Jantungnya berdegup kencang karena membayangkan seandainya kecepatan sepeda motor Supra X yang mereka tumpangi sedikit lebih lambat entah bagaimana jadinya nasibnya.

 Ya. Saat itu Kang Rohmad bermaksud silaturahim kepada pamannya di sebuah desa yang berada dalam wilayah Kabupaten Tegal. Dengan mengajak serta istri dan anak laki-lakinya diapun memacu sepeda motor “jaka lara” nya dengan kecepatan sedang, hanya sekitar 60 km/jam menyusuri jalan aspal pantai utara jawa. Setelah sampai di LIK Kabupaten Tegal dia berbelok kanan dan menyeberang ke arah barat Setelah melewati gerbang desa, dia harus melewati rel kereta api ganda. Entah mengapa dia langsung melintas tanpa sebelumnya berhenti sebentar untuk tengok kanan kiri memastikan tidak ada kereta yang akan lewat. Padahal itu adalah jalur kereta yang lurus sehingga laju kereta pun lebih cepat.

Kang Rohmad sampai saat ini jika teringat kejadian itu merasa bersyukur karena masih diselamatkan oleh Allah SWT. Karena kekurang-waspadaan,  melamun atau sebab lain hampir saja dia dan keluarganya celaka. Padahal selama perjalanan mulai dari depan rumah sampai menyeberang di jalur pantura yang terkenal padat kendaraan pun dia mampu mempertahankan fokus dalam berkendara.

Saya, anda dan orang diluar kita hampir dapat dipastikan pernah merasakan hal yang sama. Betapapun kerasnya kita berusaha untuk fokus, tetap akan ada suatu masa  dimana kita hilang kesadaran sesaat. Hilangnya kesadaran (walaupun sesaat) terkadang tidak menimbulkan efek, namun seringkali justru menimbulkan potensi bahaya.

Namun, sebagai manusia, jika suatu saat hilang kesadaran dan dalam ketidaksadaran itu melakukan hal yang dianggap tidak baik janganlah langsung menghakimi dan memberikan label “manusia penuh dosa” kepadanya. Jangan pernah mendoakan kecelakaan atau hal buruk menimpa mereka. Berilah teguran dengan nasihat yang bijak. Ingatlah bahwa mereka adalah manusia. Sudah menjadi ketentuan-Nya bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Ketidaksempurnaan manusia itulah bukti Ke-Maha Sempurna-an Allah. Tuhan kita dengan kekuasaan-Nya yang mutlak berkehendak menciptakan semua makhluqnya lemah, tidak berdaya dan penuh kekurangan.

Marilah mencoba menjadi manusia yang baik dengan mendoakan kebaikan untuk saudara-saudara kita sesama manusia. Kita pun pasti berharap jika suatu saat kita khilaf dan berbuat sesuatu yang tidak baik, saudara-saudara kita mau mendoakan kebaikan untuk kita. Bukankah orang yang dholim pun harus kita bantu dengan mendoakannya agar kembali menjadi baik?

Tiba-tiba sayup-sayup terdengar sebuah lagu yang sangat familier di telinga Kang Rohmad. Sambil menyeruput kopi jahe panas yang baru diseduh, dia memasang telinga dan mencoba mendengarkan dengan khidmat suara yang keluar dari seperangkat audio video di rumah yang berjarak kurang lebih sepuluh meter dari batas rumahnya.

Apakah bila terlanjur salah,

akan tetap dianggap salah.

Tak ada waktu lagi benahi diri.

Tak ada tempat lagi untuk kembali

 (Ebiet G Ade)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAJIBKAH BERMADZHAB

KEUTAMAAN MAJELIS DZIKIR

DZIKRULLAH BIL LISAN