NIAT (2)

      Sebagaimana pernah al faqir tulis pada topik bahasan tentang niat bahwa segala sesuatu amal perbuatan manusia tergantung pada niatnya. Kita sebagai manusia tidak boleh menganggap cukup amal baik yang sudah dilakukan karena belum tentu amal kita diterima oleh Allah SWT, Dzat yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersimpan dalam lubuk hati kita.
     Ikhlas merupakan kata kunci yang dapat dijadikan barometer apakah amal kita dapat diterima oleh Allah SWT. Kita tidak pernah tahu apakah perbuatan dan amal kita sudah dilandasi dengan keikhlasan karena sifat ikhlas merupakan rahasia Allah SWT yang dilimpahkan kepada sedikit manusia pilihan Allah SWT. Salah satu tanda orang ikhlas adalah dia tidak pernah mengungkit amal ibadah dan perbuatan baik yang pernah dia lakukan. Dia hanya fokus kepada amal apa yang akan dia kerjakan selanjutnya. Sebaliknya salah satu tanda orang yang tidak ikhlas atau setidaknya belum ikhlas adalah ketika dia selalu mengingat amal yang pernah dia lakukan bahkan selalu mengungkitnya dengan harapan mendapat pujian dari pihak lain. Marilah kita muhasabah sejenak masuk kelompok manakah kita ?
      Keikhlasan akan dapat kita peroleh dengan proses yang lama. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan mendekat dan berkumpul dengan orang-orang yang jujur dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT : Kuunuu ma'ashshoodiqiin (jadilah kalian orang-orang yang benar). Dengan berkumpul dengan beliau-beliau diharapkan kita akan senantiasa mendapat pengarahan dan pencerahan sehingga keimanan kita akan semakin tebal. Dengan keberkahan mereka diharapkan lambat laun kita akan menjadi orang yang ikhlas dengan mencontoh keikhlasan mereka dalam melaksanakan kehambaan di hadapan Allah SWT.

Wallaahu a'lam

Disarikan dari materi Kuliah Subuh dari Habib Mahdi Al Hiyyed (Tegal)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAJIBKAH BERMADZHAB

MEMBACA, MERENUNGKAN DAN MENGAMALKAN ISI KANDUNGAN AL QUR'AN

KH KHOLISON : TIDAK ADA KADER PENGGERAK NU YANG GAGAL